email:redaksimitranews@yahoo.co.id

NEWS : | Mitra News adalah Media Penghubung Polisi Dengan Masyarkat | kami mohon Saran dan masukan anda demi Polri yang lebih baik Mitra News adalah Media Penghubung Polisi Dengan Masyarkat | Dapatkan Majalah Mitra News secara Gratis, Hubungi bagian sirkulasi kami di Kantor Balai wartawan Polresta Bekasi. Jl. KH Dewantara Jababeka Cikarang - Bekasi

Minggu, 21 November 2010

Banjir yang Melanda Muara Gembong


Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Bekasi selama beberapa pekan di bulan Oktober 2010 menyisakan sejumlah kisah pilu. Selain menyebabkan ratusan rumah terendam banjir hingga warga terpaksa mengungsi di Masjid dan Musholla terdekat, lalu para petani terancam gagal panen akibat sawahnya mengalami puso. Tambak ikan milik warga pun mengalami kerugian dan kegiatan belajar mengajar di sejumlah sekolah terganggu. Banyak siswa yang tidak masuk sekolah karena bangunan sekolah terendam banjir. Ditambah lagi, warga sudah mulai diserang berbagai penyakit seperti gatal-gatal, diare, demam, batuk dan sakit mata.
Sekretaris Desa (Sekdes) Pantaimekar, Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi, Iwan mengungkapkan, selama delapan bulan ke belakang, wilayahnya memang tak pernah berhenti diterpa banjir. Hal itu selain karena luapan air sungai Citarum, juga akibat terjadinya pasang laut.
“Daratan Muaragembong memang paling rendah dibandingkan wilayah lainnya di Kabupaten Bekasi,” kata Iwan. Terlebih, Desa Pantai Mekar letaknya persis berada di wilayah hilir dan muara sejumlah sungai di Kabupaten Bekasi. Sehingga, bila hujan mengguyur tiada henti dan air laut mengalami pasang, maka ratusan rumah akan langsung terendam banjir hingga sedalam 8 cm.
Ditambahkan Iwan, banjir yang terjadi di wilayahnya juga telah menyebabkan jalan desa sepanjang 12 kilometer mengalami kerusakan yang cukup parah. Akibatnya, aktivitas warga menjadi terhambat dan roda perekonomian berhenti secara otomatis.
“Pemerintah harus secepatnya membuat tanggul yang baik untuk menahan luapan air dan mengirimkan perahu sekoci ke Desa pantai Mekar untuk mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir,” harap Iwan. Karena bila hal itu tidak dilakukan dengan segera, maka masyarakat Pantaimekar akan selamanya menjadi langganan banjir.
Tak jauh dari Iwan, salah seorang pengusaha tambak di Desa Pantaimekar tengah berduka akibat banjir yang mengenangi 7 hektar tambak Ikan dan Udang miliknya. “Arus banjir telah menghanyutkan Ikan Bandeng yang baru berumur tiga bulan dan Udang yang sudah berumur dua bulan,” keluh Kartiwa (60th).
Menurutnya, dia sudah berusaha mengambil Ikan dan Udang yang hanyut itu, tapi susah didapat karena arusnya cukup deras. “Saya hanya bisa pasrah pak..dan tahun ini terpaksa rugi besar tanpa mendapat untung sedikit pun,” lirih lelaki yang sudah beranak cucu ini.
Senada dengan derita warga Desa Pantaimekar, musibah banjir juga menebar derita bagi warga yang tinggal di Desa Jayabakti, Kecamatan Muaragembong. Derita yang dialami warga Desa Jayabakti, khususnya kalangan petani adalah terancamnya gagal panen.
“Akibat luapan Sungai Citarum dan Kali Ciherang, tanaman padi warga mengalami kerusakan,” ucap Nawawi, tokoh masyarakat setempat.
Dia menjelaskan, selama beberapa bulan ini hujan mengguyur wilayah Desa Jayabakti hampir setiap hari. “Curah hujan tahun ini sangat ekstrim dan tidak dapat diprediksi,” kata Nawawi. Hingga saat ini saja, lanjut dia, ratusan hektar sawah terendam air hujan hingga kedalaman 70 sentimeter dari permukaan tanah. Bila hal itu dibiarkan, maka dapat dipastikan tanaman padi warga akan membusuk dan petani mengalami gagal panen.
Nawawi berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pertanian dapat mendampingi petani di wilayahnya dan membantu segala permasalahan yang tengah dihadapi. “Semoga Pemkab Bekasi peka untuk melakukan penanggulangan banjir yang setiap tahun rutin melanda wilayah Muaragembong,” ucapnya.
Kapolsek Muaragembong mengakui, musibah banjir yang terjadi di wilayah hukumnya memang sangat memprihatinkan. “Akses transportasi terhambat di wilayah kami karena jalan digenangi air setinggi lima puluh centimeter,” ucapnya.
Tak hanya itu, warga pun kini mulai diserang berbagai penyakit seperti gatal-gatal, diare, demam, batuk dan mata merah.
Untuk mengantisipasi masalah kesehatan lebih meluas dan sekaligus membantu warga yang terkena musibah banjir, Polsek Muaragembong telah membentuk Posko Kesehatan di seluruh Desa di Kecamatan Muaragembong.
Sementara itu, banjir di Kecamatan Tambun Selatan merendam empat desa, yakni Desa Setia Mekar, Desa Sumber Jaya, Desa Mangun Jaya dan Desa Mekar Sari.
Banjir terparah di wilayah ini terutama di Desa Mekar Sari. Tinggi air sudah mencapai 1 meter lebih atau sebatas leher orang dewasa. Puluhan warga yang rumahnya terendam terpaksa mengungsi di Masjid dan Musholla terdekat sambil menunggu bantuan.
Adapun terparah kedua yakni di Desa Setia Mekar, tepatnya di Perumahan Papan Mas. Di wilayah ini, genangan air sudah mencapai sekitar satu meter dan masuk ke dalam rumah warga. Saking derasnya aliran air, warga terpaksa menggunakan tambang untuk melintasi pertigaan jalan Bangau Putih, Perumahan Papan Mas.
Camat Tambun Selatan, Drs. Tuftana, MM mengatakan banjir di Desa Setia Mekar disebabkan luapan Kali Jambe yang melintas di wilayah Papan Mas. Diduga, debit air di kali tersebut meninggi lantaran banjir kiriman dari wilayah Bogor.
Untuk membantu warga, pihaknya mengaku sudah menurunkan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir. Selain itu tim medis juga diturunkan di desa dan wilayah yang menjadi korban banjir.
Camat mengatakan, sebenarnya berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah banjir datang seperti pengerukkan Kali Jambe. Namun, karena Desa Setia Mekar wilayahnya lebih rendah dan ditambah banjir kiriman dari Bogor, maka banjir pun tak dapat dihindari.
Dia menyarankan, sebaiknya pengerukan Kali Jambe tidak hanya dilakukan di wilayah nya saja, tetapi harus sampai ke Muara Gembong.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Host | lasik surgery new york