email:redaksimitranews@yahoo.co.id

NEWS : | Mitra News adalah Media Penghubung Polisi Dengan Masyarkat | kami mohon Saran dan masukan anda demi Polri yang lebih baik Mitra News adalah Media Penghubung Polisi Dengan Masyarkat | Dapatkan Majalah Mitra News secara Gratis, Hubungi bagian sirkulasi kami di Kantor Balai wartawan Polresta Bekasi. Jl. KH Dewantara Jababeka Cikarang - Bekasi

Kamis, 11 November 2010

Guru Penganiaya siswa harus di hukum

CIKARANG PUSAT - Tindakan penganiayaan guru pengganti kelas VI SDN 04 Karangasih Tugino yang menendang Muhammad Ramadhan beberapa waktu lalu mendapat kecaman keras dari anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bekasi. Guru penganiaya harus dapat hukuman.

Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi D Nabrih. Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD), kata dia harus memberikan sanksi tegas kepada setiap guru yang melakukan kekerasan terhadap muridnya.

"Kasus kekerasan terhadap murid memang sering terjadi. Perlu ada tindakan tegas. Jangan hanya menegur, kalau perlu dipecat karena merusak citra guru sebagai tenaga pendidik yang harusnya mengayomi dan mengajari murid-muridnya," ungkap Nabrih.

Para orangtua, kata dia tidak perlu takut untuk melaporkan tindakan kekerasan guru kepada anaknya. Biar proses hukum yang menyelesaikan. "Kalau sudah terjun sebagai tenaga pendidik, sikap dan perilaku harus mencerminkan kebaikan agar ditiru murid-muridnya. Tidak perlu kekerasan, bijak dan santun pun sudah disegani," imbuhnya.

Nabrih menyesalkan sikap Tugino yang menendang Muhammad Ramadhan tanpa alasan jelas. Apalagi, kata dia, Tugino juga melakukan ancaman terhadap Ramadhan. Peristiwa ini, kata Nabrih mencerminkan merosotnya kualitas tenaga pendidik.

"Kualitas tenaga pendidik saat ini sudah sangat memprihatinkan. Sistem pendidikan harus dirubah termasuk tenaga pendidiknya. Jangan jadikan sekolah sebagai bibit premanisme. Guru yang gunakan kekerasan harus dipecat," tegasnya sambil mengatakan dalam waktu dekat Komisi D akan membahas kekerasan dalam dunia pendidikan. (mot)radarbekasi

Rabu, 10 November 2010

BAYI PEREMPUAN USIA 1 TAHUN, DI BUANG DI DEPAN RUMAH DUKUN

Sesosok bayi perempuan ditemukan di rumah seorang dukun patah tulang, Suramid (50) di Kampung Ceper, Desa Suka Sari, Kecamatan Serangbaru, Kabupaten Bekasi, Rabu (10/11). Bayi perempuan malang tersebut diperkirakan berusia 1 tahun.
Ditemukan pertama kali oleh Rusmih (28), anak H Suramid. Ketika membuka pintu pada pagi hari, Rusmih dikejutkan dengan adanya sesosok bayi perempuan di balai depan rumah. "Tadinya saya pikir anak orang yang sedang berobat, pas saya tanya-tanya ternyata tidak ada yang membawa bayi," ujarnya.
Saat ditemukan bayi tersebut dalam kondisi tertidur pulas, menggunakan kaos dan celana bayi warna putih bergaris kuning. Dan digeletakkan begitu saja tanpa diberi selimut. Di samping bayi ada kantong plastik warna hitam yang berisi pakaian dan botol susu.
Sebelumnya, Rusmih sempat melihat seorang perempuan dengan perawakan kecil tinggi sekitar 155 centimeter sedang duduk di balai yang berada di ruang tunggu pasien. Rusmih menduga jika perempuan tersebut meninggalkan bayinya. "Kira-kira sepuluh menit perempuan itu duduk di balai, kirain pasien yang mau berobat. Saya tidak menyangka jika dia membawa bayi dan meninggalkannya," katanya.
Menurut Rusmih, setelah meninggalkan bayi tersebut, perempuan yang diduga merupakan orang tua bayi, pergi menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna merah. "Saya cuma lihat perempuan itu menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna merah. Setelah perempuan itu pergi, saya baru menyadari kalau ada bayi di balai di ruang tunggu pasien," tuturnya.
Penemuan bayi tersebut pun menggemparkan warga sekitar dan langsung dilaporkan ke Polsek Serang Baru. Saat ini bayi mungil itu diamankan di Polsek dan diasuh oleh salah seorang Polwan. Sementara kasus tersebut masih dalam penyelidikan Polsek Serangbaru dan Polres Metro Bekasi Kabupaten.

Selasa, 09 November 2010

Cerita Kesetiaan seorang suami terhadap istrinya, mengharukan

Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini.
Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Karena ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!!
Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.
Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.
Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun begitu bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari…saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya– karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing– Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu ‘agar semua anaknya dapat berhasil’.
Dengan kalimat yang cukup hati-hati, anak yang sulung berkata:
“Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu.” Sambil air mata si sulung berlinang.
“Sudah keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”. Si Sulung melanjutkan permohonannya.
”Anak-anakku…Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian….*sejenak kerongkongannya tersekat*… kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit.” Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya
Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno, merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu……
Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa-apa….disaat itulah meledak tangisnya dengan tamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.
Disitulah Pak Suyatno bercerita : “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu..Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit…” Sambil menangis
” Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya…”BAHWA CINTA SAYA KEPADA ISTRI, SAYA SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA ALLAH”.
Dear my friends, that’s a true story from someone who taugh me about the important of investment three years ago. I wish i could be someone like him…to give all attention to family..i believe family is our precious thing..more than money or gold.http://adriannugraha.wordpress.com/2010/01/08/patut-dijadikan-anutan-nih-biar-bahagia-dunia-akhirat/

Senin, 08 November 2010

Paha Murid SD Ditendang Guru Hingga Memar

BEKASI -Sial benar nasib M Ramadhan,11. Pelajar kelas 6 SDN Karang Asih 04, Kabupaten Bekasi ini ditendang guru hingga paha kirinya memar. Persoalannya sepele, cuma gara-gara sang murid mengambil pinsilnya yang jatuh di bawah meja. Si bocah pun menangis lantaran paha kirinya sakit. Namun sang guru Tu, malah menghardiknya dengan kata-kata akan menendang kembali jikan si murid tak diam dari tangisnya.
Orangtua korban tak suka anak pertamanya diperlakukan seperti itu. Senin(8/11) siang melaporkan kasus ini ke Polres Metro Bekasi Kabupaten. Petugas identifikasi Polres Metro Bekasi Kabupaten melakukan olah TKP di SDN Karang Asih  04.
Menurut M Ramadhan didampingi kedua orangtuanya Asep Sopyan,33, dan Ny Nur Barani,30, pada Sabtu lalu sekitar pukul 09.00 ketika menimba ilmu MTK (matematika) dengan pengajar Pak Guru Tu, pinsil yang dipegang M Ramadhan untuk menulis tanpa sengaja jatuh ke bawah meja belajar. Anak sulung Pak Asep, ini kemudian berusaha mengambi pinsil yang jatuh dengan melongok-longok bawah meja belajarnya.
Namun tiba-tiba Pak gutu Tu, menendang paha kiri sang murid. Bocah warga Kampung Pelaukan, Desa Karang Rahayu ini mengerang kesakitan disaksikan teman-teman sekelasnya. “Saya disuruh diam dari tangis. Kalau nggak diam mau ditendang lagi,” papar M Ramadhan.
Persoalan ini kemudian diberitahukan korban pada orangtuanya. Paha kiri Ramadhan yang memar diobati di puskesmas terdekat, kemudian korban diantar melaporkan kasus ini ke Mapolres Metro Bekasi Kabupaten.”Saya tak terima anak saya diperlakukan seperti itu,” papar Asep Sopyan.(yanto/B

KTP Online 2011 di berlakukan Di Kabupaten Bekasi

CIKARANG PUSAT - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi, 2011 mendatang bakal berlakukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

Kepala Disdukcapil Aspuri mengatakan, dengan sistem SIAK, kemungkinan warga memiliki KTP ganda akan sangat kecil, karena proses administrasi di lakukan secara online.

“Dalam UU No 23 Tahun 2006 tentang Administrasi, setiap warga negara Indonesia wajib memiliki NIK (Nomor Induk Kependudukan) yang berlaku seumur hidup dan bersifat abadi. Di Kabupaten Bekasi sistem ini baru bisa diterapkan 2011 nanti,” katanya.

Dengan sistem administrasi jaringan nasional kata Aspuri, data kependudukan bisa digunakan untuk setiap kebijakan dan datanya akan akurat. “Data itu bisa dimanfaatkan oleh pemerintah untuk berbagai keperluan pembangunan. Sebab dengan data demografi yang benar, tentu akan menghasilkan kebijakan yang benar pula,” jelasnya.

Untuk mendukungnya, kata Aspuri Disdukcapil sudah mempersiapkan jaringan secara online di wilayah Kabupaten Bekasi. “23 Jaringan yang tersebar di kecamatan dengan 24 tower dan I induk di Pemkab,” ungkapnya. (Radarbekasi)

 
Free Host | lasik surgery new york