email:redaksimitranews@yahoo.co.id

NEWS : | Mitra News adalah Media Penghubung Polisi Dengan Masyarkat | kami mohon Saran dan masukan anda demi Polri yang lebih baik Mitra News adalah Media Penghubung Polisi Dengan Masyarkat | Dapatkan Majalah Mitra News secara Gratis, Hubungi bagian sirkulasi kami di Kantor Balai wartawan Polresta Bekasi. Jl. KH Dewantara Jababeka Cikarang - Bekasi

Kamis, 09 Desember 2010

Lemah Abang Akan di bangun Monumen Perjuangan

Wilayah Lemahabang dinilai sarat dengan nilai-nilai perjuangan. Karena itu, Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Bekasi berencana membangun monumen perjuangan memperingati peristiwa melawan sekutu pada 19 Desember 1945 di perbatasan Bekasi-Karawang. Rencananya, pembangunan monumen didirikan di sekitar Stasiun Lemahabang.

’’Lokasi dan bentuk monumennya masih dalam tahap penjajakan, tapi berdekatan stasiun lah,’’ ungkap Kepala Disporbudpora Edi Rochyadi. Menurut Edi, peristiwa pertempuran rakyat melawan sekutu (gabungan Inggris dan Gurka) pada 19 Desember 1945 merupakan salah satu bukti peristiwa heroik di Lemahabang. Tapi, Edi tidak menyebutkan siapa tokoh-tokoh didalamnya yang terlibat dan masalah apa yang menyebabkan meletus pertempran itu.

Hanya saja, sambung dia, rencana dibangunnya monument bukan untuk menyaingi untuk menyaingi pembangunan monument KH. Noer Ali yang dikerjakan oleh Distarkim. Menurutnya KH. Noer Ali merupakan fakta sejarah dan bukan hanya di Kabupaten Bekasi semata, melainkan milik Bekasi, baik Kota Bekasi atau Kabupaten Bekasi.

Bahkan sudah menjadi pahlawan nasional. Sementara untuk Lemahabang hanya berada di Kabupaten Bekasi semata. “Ini bukan menyaingi. Lemahabang sekupnya lebih di Kabupaten Bekasi,” papar mantan camat Muara Gembong tersebut.

Edi menjelaskan kalau rencana dibangunnya monument ini semata-mata hanya untuk mengenang sejara semata. Ia tidak mau sejarah yang ada di Lemahabang hilang begitu saja. Sementara generasi muda yang merupakan cikal bakal penerus di negeri ini tidak mengetahui sama sekali.

Akan sangat disayangkan jika nantinya keberadaan Lemahabang hanya dikenal dengan stasiunnya semata. ”Jangan sampailah anak-anak muda nanti gak tahu ada apa dulunya di Lemahabang ini,” jelas lelaki berkacamata tersebut.

Edi berharap ide pembangunan monumen ini bisa segara terwujud dan mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan. Menurutnya dengan adanya monumen setidaknya sejarah yang ada di Lemahabang bisa dikenang sepanjang masa.

Selasa, 30 November 2010

Polresta Bekasi Bagikan Ribuan Paket Daging Qurban


Paket daging qurban itu dibagikan kepada masyarakat kurang mampu dan sangat membutuhkan.
Rabu (17/11), ribuan orang berdatangan ke Masjid DarrulmAmanah Polresta Bekasi sejak pukul 08.00 WIB. Mereka datang dengan membawa kupon yang telah diberikan panitia seminggu sebelumnya dan mengantri di loket khusus yang dilayani anggota Provost dan Polwan Polresta Bekasi.
Salah seorang warga yang ikut dalam antrian pembagian paket daging qurban mengaku dirinya telah mengantri sejak pagi karena takut kehabisan daging qurban. “Tahun kemarin kita juga dibagi paket daging qurban di Polres,” kata Encih (76th), warga yang tinggal di sekitar Mapolresta Bekasi.
Kabag Bina Mitra Polresta Bekasi, Kompol Basuki Raharjo mengatakan , pemotongan hewan qurban dilakukan sejak pukul 07.00 WIB disaksikan Kapolresta Bekasi Kombes Pol Drs Setija Junianta, M.Hum dan para pejabat Polresta Bekasi serta Kapolsek jajaran. Tahun ini, hewan qurban yang dipotong di Mapolresta sebanyak 7 ekor Sapi. Selain itu tiap-tiap Polsek juga melakukan pemotongan hewan qurban dan membagikan paket daging qurban kepada masyarakat yang membutuhkan.
Ditambahkannya bahwa seluruh anggota terlibat dalam pengemasan dan pembagian daging qurban untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkannya.
“Alhamdulillah berjalan aman dan tertib,” kata Kompol Basuki.
Kapolresta Bekasi Kombes Pol Drs Setija Junianta, M.Hum mengatakan, pembagian daging qurban tersebut merupakan bentuk kepedulian dari jajaran Polresta Bekasi terhadap masyarakat sekitar. “Hewan-hewan tersebut adalah bentuk qurban dari Polres dan seluruh jajaran,” ungkapnya.
Selain melakukan pemotongan di Mapolres, pihaknya juga menyalurkan hewan-hewan qurban ke beberapa tempat, diantaranya Polsek-Polsek, pondok pesantren, panti asuhan dan satuan samping.

Rabu, 24 November 2010

Inspektur Jenderal Polisi Drs. Sutarman. Kapolda Metro Jaya


Berbagai persoalan di wilayah hukum Polda Metro Jaya masih belum terselesaikan, mulai dari aksi perampokan bersenjata api, terorisme dan ancaman premanisme. Hal ini mendapat perhatian serius dari Kapolda Metro Jaya yang baru, Inspektur Jenderal Polisi Drs Sutarman yang menggantikan pejabat sebelumnya, Komisaris Jenderal Polisi Drs Timur Pradopo yang kini menjabat Kapolri. Kapolda berjanji akan memberikan perhatian khusus terhadap aksi kejahatan di wilayah hukumnya.  "Pada prinsipnya pimpinan boleh berganti tapi program harus berlanjut," kata Irjen Pol Drs Sutarman saat acara pisah sambut di Markas Polda Metro Jaya, Kamis (7/10).


Mantan Kapolda Jawa Barat itu mengatakan dirinya siap melanjutkan program Irjen Pol Drs Timur Pradopo, yakni menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif. “Kami akan menindak aksi premanisme yang menjadi penyakit masyarakat dan menangkap pelaku pelanggaran yang mengganggu ketentraman,” tegas pria kelahiran Sukoharjo,  5 Oktober 1957 itu.
Menurutnya, semua orang di mata hukum adalah sama. “Siapapun orangnya bila melakukan pelanggaran hukum maka harus mendapat penindakan sesuai dengan alat bukti dan keterangan saksi yang ada,” ucapnya.
Begitupun terhadap aksi ormas dan LSM yang melakukan tindakan anarkis, kalau terbukti melakukan tindak pidana tentunya akan diproses secara hukum. "Kita tidak peduli dari ormas mana pun, kalau terbukti melakukan tindak pidana, tentunya ya diproses," janji Irejn Pol Drs Sutarman.
Mantan Kapolda Jawa Barat itu mengakui, masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan terkait kasus-kasus sebelumnya yang terjadi di Polda Metro Jaya. Salah satunya adalah peristiwa bentrokan massa di jalan Ampera, pengeroyokan anggota ICW dan penyerangan kantor majalah Tempo.
"Tentunya hal ini akan menjadi prioritas utama kita untuk segera mengungkapnya secara tuntas, dan termasuk kasus-kasus lainnya," kata jenderal bintang dua yang pernah menjabat sebagai ajudan mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Dia bertekad akan menciptakan situasi yang aman, nyaman, tenang dan terteram di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan DKI Jakarta pada khususnya.
Begitu pun anggota kepolisian diharapkan tidak ada seorang pun yang melakukan pelanggaran.
"Tentunya untuk menciptakan situasi yang kondusif di wilayah hukum PoldaMetro Jaya, maka harus ada kesamaan visi dan misi antara Polri, TNI dan pemerintah,” ujarnya.
Lebih lanjut, pria yang pernah menjabat Kapolres Bekasi ini mengatakan, ke depannya, agenda utama Polda Metro Jaya yakni terus berkoordinasi dengan pihak Pemprov DKI Jakarta guna menyelesaikan masalah kemacetan yang semakin kronis.
 "Masalah kemacetan juga menjadi prioritas utama karena hal itu bersentuhan langsung dengan masyarakat," kata Irjen Pol Drs Sutarman.
Dia menghimbau petugas polantas agar selalu menjaga kesehatan tubuhnya dengan rajin berolahraga. Sehingga, saat bertugas di lapangan, seperti mengatur lalu lintas atau mengejar pelaku kejahatan, fisik tetap dalam keadaan prima.
Kapolda Metro Jaya juga menyambut baik program-program keamanan yang telah berjalan dan juga yang akan dilaksanakan oleh Pemprov DKI. Menurutnya, Polda sebagai otorita keamanan pusat sudah pasti akan mendukung langkah dan program Pemprov DKI tersebut.

"Dari sisi keamanan, tentu saya akan mendukung apa yang sudah menjadi program-program bapak gubernur dalam rangka mensejahterakan masyarakat Ibukota,” ucapnya. Meski begitu diingatkan Kapolda bahwa mengenai masyarakat Ibukota ini tentunya bukan hanya masyarakat yang tinggal di ibukota saja, tetapi juga masyarakat yang mencari makan di Ibukota.

Berikut biodata Sutarman
Nama lengkap           :   Sutarman
Tempat Tgl Lahir       :   Sukoharjo 05-10-1957
Pangkat                        :   Inspektur Jendral
Jabatan                        :   Kepala Polda Metro Jaya
Istri                                :   Elly Sutiarti Sukandi
Putri                              :   Devina Eko Wati
Putra                             :   Dicki Dwi
                                            Danny Trisespianta
Pendidikan :
Akpol                    Tahun  1981
PTIK         Tahun  1986
Sespim                 Tahun  1996
Sespati                 Tahun 2004
Karier:
1.    Staf Lantas Polres Bandung Jawa Barat

30 KM Jalan Bakal Dibeton


Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Bekasi tahun 2010 ini akan membangun jalan rigid (beton)sepanjang 30 kilometer. Selain bersumber dari APBD Kabupaten Bekasi, tersebut juga akan didanai bantuan Provinsi Jawa Barat.
            “Tendernya sudah. Jalan siap dibeton,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air Syaifulloh sambil mengatakan alokasi anggarannya dari APBD Kabupaten Bekasi mencapai Rp90miliar sudah termasuk pengecoran Jalan Lingkungan (Jaling).
            Staf Bina Marga Iman Nugraha, proyek pembangunana jalan tahun ini dibagi menjadi 301 paket yang sudah ditenderkan. “Semuanya sudah termasuk jalan utama, Jaling dan jembatan. Untuk Jaling sebanyak 134 paket, sedangkan jalan dan jembatan sebanyak 167 paket, total yang sudah ditenderkan sebanyak paket,” tuturnya.
            Sementara Kasi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan Agus Sobarna menjelaskan, pembangunan dan pemeliharaan jembatan di tahun 2010 sebanyak 32 jembatan. Menurut pria yang gemar bermain catur ini, itu sudah termasuk pemeliharaan dengan total anggaran pembangunan dan pemeliharaan jembatan sebesar Rp9 miliar. “Untuk pemeliharaan jembatan anggarannya sebesar Rp2 miliar itu sudah termasuk pemeliharaan. Saat ini sebanyak Rp3 miliar alokasi anggaran pembangunan jembatan sudah ditenderkan. Tinggal sembilan jembatan yang belum ditenderkan,” pria berkumis ini.
            Total panjang jalan di Kabupaten Bekasi 926,5 kilometer. Sampai 2009, sudah ada 310 kilometer yang sudah diperbaiki.

Gabungan Potensi Ormas LSM Bekasi


Penulis :  A. Sofyan - Bekasi -Sebagai putra asli Bekasi, Ata Suryadi sadar, butuh perjuangan panjang untuk menciptakan Bekasi yang maju dan sejahtera. Apalagi di tengah kepungan kawasan industry, tingkat persaingan dan kompetensi pun kian menajam. Satu fakta yang tak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar karyawan yang bekerja di pusat-pusat industry Kabupaten Bekasi merupakan warga pendatang yang telah berasimilasi menjadi warga Bekasi. Ironisnya, kepedulian pemerintah terhadap kemajuan putra daerah sangat minim dan mengabaikan keberadaan ormas dan LSM dalam menciptakan kesejahteraan yang merata. Atas dasar itulah, Adam (panggilan akrab Ata Suryadi) dan Amirul S. Piola, SH serta beberapa putra asli Bekasi lainnya membentuk suatu wadah tempat berkumpulnya putra-putri Bekasi yang diberi nama Gapenmas (Gabungan Potensi Ormas LSM Bekasi). “Sebagai orang Bekasi saya sedih melihat masih banyak masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan dan kondisinya sangat memprihatinkan seperti terlihat di Muara Gembong, Bojong Mangu dan wilayah lain di Kabupaten Bekasi,” ungkap Adam.

Mantan anggota DPRD Kabupaten Bekasi itu mengatakan, terbentuknya Gapenmas dilatarbelakangi oleh ketidakpedulian Pemerintah Kabupaten Bekasi terhadap ormas dan LSM yang ada di wilayahnya. Macetnya komunikasi antar Pemkab Bekasi dengan ormas telah menjadikan situasi yang sulit bagi ormas dan LSM dalam menjalankan tujuan organisasinya.
“Padahal, keberadaan ormas dan LSM, baik yang terdaftar di kantor Kesbang dan Linmas maupun tidak, tujuannya adalah sama, yakni ingin menjadi mitra yang baik dan menjadi stake holder yang ada di Bekasi seperti pemerintah, kepolisian, TNI dan muspida lainnya,” ungkap Adam.
Dia mengacungi jempol untuk Kapolresta Bekasi Kombes Pol Drs Setija Junianta yang tanggap dengan kondisi ini dan langsung mengumpulkan semua ormas dan LSM yang ada untuk bersatu padu menjadikan Kabupaten Bekasi sebagai daerah yang aman dan kondusif.
Lelaki yang kemudian ditunjuk sebagai ketua Gapenmas ini mengatakan bahwa inisiatif Kapolres untuk mengumpulkan ormas dan LSM sangatlah beralasan karena di Kabupaten Bekasi ini terdapat banyak ormas yang sebagian diantaranya masih bersifat arogan dan terkesan premanisme.
“Untuk itulah kita merangkul ormas-ormas yang ada agar bersatu dan bersama-sama menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera,” ucap Adam. Rencananya, ke depan Gapenmas akan mengadakan pelatihan-pelatihan atau training untuk ormas yang tergabung di Gapenmas sehingga ke depannya menjadi lebih baik.
Bapak dua putra ini menambahkan, sebagai wadah berkumpulnya ormas dan LSM se Bekasi, Gapenmas juga merangkul tokoh-tokoh masyarakat yang ada seperti misalnya, Hj. Nyai Rosmala, H.M Subur, Singa Bekasi, tokoh spiritual KH Amin Noer, KH Mursid Kamil, KH Junaedi Al Baghdadi dan tokoh masyarakat lainnya.
Sementara itu, Amirul S Piola yang ditunjuk sebagai Sekjen Gapenmas mengatakan bahwa hingga saat ini jumlah ormas dan LSM yang tergabung dalam Gapenmas adalah sebanyak 63 anggota.
“Keberadaan ormas dan LSM ini kita satukan dan kita atur, termasuk dalam hal penertiban tentang pengelolaan limbah di kawasan industry yang paling sering menimbulkan kesalahpahaman di lapangan,” tutur Amirul S piola.
Menurutnya, selama ini putra daerah hanya sekedar menjadi penonton dalam pengelolaan limbah industry. Tapi melalui Gapenmas, saatnya putra daerah menjadi pemain di kawasan industry sehingga tercipta kondisi yang aman, berwibawa dan produktif demi ketahanan ekonomi kerakyatan.
Senada dengan Sekjen Gapenmas, Mashuri, panglima Gapenmas yang biasa dipanggil Black mengatakan bahwa secara pribadi dan kelembagaan, dia ingin mempersatukan orang Bekasi dan bersama-sama memperjuangkan kesejahteraan yang merata.
Di akhir kata, ketua umum Gapenmas Drs. M. Adam Tamara M.Si mengingatkan bahwa Gapenmas ingin berbuat banyak terhadap masyarakat Bekasi dan bermanfaat untuk orang banyak.
“Saya mengacungi jempol untuk Kapolres Kombes Pol Drs Setija Junianta yang cepat tanggap terhadap permasalahan di Kabupaten Bekasi dan mendukung Komjen Timur Pradopo sebagai Kapolri. Semoga Kabupaten Bekasi selalu dalam kondisi yang aman dan tertib,” ucap Ketua Umum Gapenmas. (SUCI)

Biografi
Nama                   :    Drs. M. Adam Tamara Msi
Jabatan                 :    Ketua Umum Gapenmas (Gabungan Potensi Ormas LSM Bekasi)
Tmpt, tgl lahir      :    Bekasi, Feb 1965
Istri                      :    Dra. Sisca Zulaikha (Penceramah)
Anak-anak           :    1.   Ananda Fatma Bunga (Kuliah di UNDIP Semarang)
                                 2.   Dimas Mega Ramadan (Kelas III SD)

DEWAN PENGURUS GAPENMAS
Ketua Umum        :    Drs. M. Adam Tamara Msi
Ketua I                  :    Ata Suryadi
Ketua II                 :    Supriadi
Ketua III               :    M. Barif Sutanto
Panglima                :    Mashuri (Black)
Sekjen                    :    Amirul S. Piola, SH
Sekretaris              :    1.  Wada Suhada
2.   Roman A. Rochman
3.   Erwin Mailudin
Bendahara umum  :    1.  Hj. Nyai Rosmala
Abu Fitri Muimin

Mertua Tewas di tangan Menantu


Seorang menantu lantaran sakit hati, Tega membunuh mertuanya sendiri. Korban Nani, 35, Tewas dengan luka tusuk di Dada. Kejadian ini terjadi di rumah kontrakan yang di diami korban di Kampung Jati pasar beras RT.01/06 Desa Kali Jaya Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Rabu 20/10. Kejadian penusukan oleh Eko Santoso, 20. Yang menantu dari korban sendiri bermula dari pertikaian masalah rumah tangga pelaku, Eko menuduh korban sebagai penyebab pisah ranjang dengan istrinya, Yanti, 19.
Pisah ranjang Eko dengan Istrinya sempat di selesaikan oleh ketua RT Setempat, Namun tanpa di duga rabu dini hari, Eko yang berprofesi sebagai juru Parkir di sebuah Futsal mendatangi rumah korban, karena mendengar pintu di ketuk, korban segera membuka pintu, belum sempat korban berkata, mendadak Eko Langsung menusukan pisau yang sengaja di bawanya tepat mengenai Dada korban dan tembus ke ulu hati.
Kedua anak korban, Weweh, 14. Dan Fiki, 9. Yang menyaksikan kejadian tersebut sempat di ancam akan ikut dibunuh jika berteriak. Weweh dan Fiki hanya bisa menangisi  jasad ibunda yang terbaring telentang diatas kasur bersimbah darah di lantai ruang tamu. Ketua RT setempat  kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Cibitung. Petugas kepolisian ini datang ke lokasi lalu mengirim jasad ibu tiga anak ini ke RS Polri Kramatjati untuk diotopsi. petugas pimpinan Kanitreskrim Polsek Cibitung Ipda Emerich Simangunsong langsung melakukan pengejaran tersangka yang kabur ke wilayah Karawang, hanya berselang 5 Jam akhirnya pelaku di tangkap ketika sedang naik Ojeg.
Kapolsek Cibitung AKP M Joni  ketika ditanya wartawan mengatakan tersangka Eko ditangkap di bilangan Cimalaya Karawang sekitar pukul 05.30. "Tersangka masih kami periksa intensif. Motifnya sementara sakit hati karena sering diomeli korban," papar Kapolsek

Senin, 22 November 2010

Deklrasi Ormas, Antisipasi Bentrok antar Ormas


Upaya mengantisipasi terjadinya bentrokkan antar masyarakat kembali dilakukan Polresta Bekasi. Setelah sebelumnya mengumpulkan tokoh lintas agama untuk mengantisipasi bentrokkan antar umat beragama seperti yang terjadi di Ciketing, Kota Bekasi (baca Mitra News edisi 20), kali ini Polresta Bekasi mengumpulkan tokoh masyarakat, ormas (organisasi kemasyarakatan) dan LSM se Kabupaten Bekasi untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan antar kelompok massa seperti yang terjadi di sejumlah daerah di tanah air. Di hadapan semua unsur muspida yang menghadirinya, yakni Bupati Bekasi DR. H. Sa’duddin, MM, Dandim 0507 Bekasi Letkol Kav. Steve Parengkuan, Kajari Cikarang Undang Mugopal dan Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Mustakim, sebanyak 51 Ormas dan LSM berikrar untuk menjadikan Kabupaten Bekasi sebagai daerah yang aman dan kondusif. Pembacaan ikrar dilakukan salah satu perwakilan ormas, Ikapud.
Acara yang digelar di depan Mapolresta Bekasi, Rabu (6/10) sore itu berjalan dengan lancar. Meski hujan tak berhenti sejak Rabu siang, tapi semua undangan dan tokoh masyarakat yang hadir tetap bersemangat mengikuti seluruh rangkaian hingga selesai.
Begitu pun Bupati Bekasi DR. H. Sa’duddin, seakan-akan tidak peduli lagi dengan hujan gerimis yang membasahi sekujur tubuhnya saat memberikan sambutan di hadapan seluruh ormas yang hadir.
“Saya merasa bangga dapat hadir dalam apel besar yang sangat bersejarah ini dan sangat berterimakasih dengan upaya Kapolresta Bekasi untuk mencegah terjadinya bentrokkan antar kelompok masyarakat di Kabupaten Bekasi,” kata Bupati dalam sambutannya.
Menurutnya, pemerintah tidak pernah berharap terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Hari ini Kabupaten Bekasi kondusif, besok pun juga dan selanjutnya saya selalu berharap Kabupaten Bekasi tetap dalam keadaan aman dan kondusif,” ucap Bupati.
Dia mengingatkan bahwa ormas di Kabupaten Bekasi tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Karena itulah, dirinya sangat mengapresiasi tindakan Kapolres dan meminta kepada seluruh ormas yang hadir untuk menjaga komitmen dalam rangka menciptakan kehidupan yang harmonis antar bangsa.
“Saya memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh lapisan masyarakat, para pengurus ormas dan LSM yang telah menjaga ketertiban dan kerukunan masyarakat dan menghimbau untuk selalu meningkatkan keamanan dan keimanan kita kepada Allah SWT,” ujar Bupati.
Usai memberikan sambutannya, acara dilanjutkan dengan pembacaan ikrar oleh perwakilan ormas dari Ikapud dan diakhiri dengan ramah tamah di kantor Polresta Bekasi. 
Kapolresta Bekasi Kombes Pol Drs. Setija Junianta, M.Hum mengatakan bahwa inisiatif mengumpulkan tokoh masyarakat se Kabupaten Bekasi dan sekaligus pembacaan ikrar ormas dan LSM adalah salah satu upaya Polresta Bekasi untuk mengantisipasi terjadinya bentrokkan antar kelompok masyarakat dan untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif di Kabupaten Bekasi.
“Kegiatan ini kami lakukan terutama setelah melihat adanya peristiwa kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah di tanah air belakangan ini,” kata Kapolres.
Dalam upaya menciptakan situasi yang kondusif itu, Polresta Bekasi bersinergi dengan TNI.
Sejauh ini, tambah Kombes Setija Junianta, Polresta Bekasi sudah melakukan pemantauan di beberapa daerah di kabupaten Bekasi dan sudah dapat menentukan titik-titik rawan keamanan.
 “Berdasarkan hasil patroli kami, beberapa wilayah yang rawan keamanan itu diantaranya seperti wilayah Cikarang, Cibitung dan Tambun,” kata Kapolres.
Meski begitu, tak menutup kemungkinan wilayah lain pun rawan terjadinya kerusuhan dan bentrokkan antar kelompok masyarakat.
Karena, selain mengumpulkan ormas dan LSM untuk menciptakan situasi yang kondusif, kegiatan patrol kepolisian pun di backup oleh TNI.
“Hal ini sebagai bentuk pengamanan agar situasi kondisuf tetap terjaga dengan baik,” harap Kapolres.
Secara terpisah, Ujang Suryadi, SH, Ade Candra dan Amri, SH yang mewakili Ormas Ikapud menyatakan sangat mendukung upaya Polresta dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya.
“Kami akan selalu menjaga situasi tetap kondusif di Kabupaten Bekasi dan menghindari terjadinya bentrokkan antar kelompok masyarakat,” tegas Ujang Suryadi.
Dai berharap agar ormas lain pun melakukan hal serupa dan saling menghormati satu sama lainnya, sehingga hubungan antar ormas dan LSM senantiasa harmonis.

Wawancara Ketua Bhayangkari Polresta Bekasi


Polresta Bekasi merayakan hari jadinya yang ke 6 tahun, tepat di tanggal 19 Oktober 2010. Meski dirayakan dalam kesederhanaan, namun tampak kebersamaan diantara seluruh anggota Polresta Bekasi, baik antara jajaran perwira, bintara maupun bhayangkari.
Di usia nya yang ke 6 tahun, Polresta Bekasi telah menunjukan perannya sebagai pelindung dan pengayom bagi masyarakat. Cukup banyak prestasi yang telah diraih, baik dalam hal pengungkapan kasus kejahatan maupun dalam hal kemitraan nya dengan masyarakat. 
Hal ini, tentunya tidak terlepas dari peranan Kapolresta Bekasi dalam memimpin anggotanya dan dukungan ibu-ibu Bhayangkara untuk mendorong para suaminya agar semangat dalam bertugas.
Lalu, bagaimanakah kiprah Bhayangkari cabang Metro Bekasi Kabupaten selama ini, dan apa saja yang telah dilakukannya bagi kemajuan ibu-ibu Bhayangkari pada umumnya, khususnya di Kabupaten Bekasi?
Berikut petikan wawancara MITRA News dengan ketua Bhayangkari cabang Metro Bekasi Kabupaten, Ny. Oghi Setija Junianta:

Bagaimana perasaan ibu dapat merayakan hari jadi Polresta Bekasi tahun ini ?
Perasaan saya sangat senang tentunya dan merasa bangga. Walaupun perayaan HUT dilangsungkan cukup sederhana, namun sungguh hikmat dan penuh rasa kekeluargaan dan saya sangat bersyukur karena di ulang tahun Polresta yang ke 6, sudah banyak sekali keberhasilan yang dicapai dan membuat situasi Kabupaten Bekasi kondusif sehingga ada rasa aman bagi masyarakat Kabupaten Bekasi dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Saya berharap Polresta Bekasi dapat selalu berbuat yang terbaik untuk mengayomi dan memberikan pelayanan bagi masyarakat Bekasi khususnya dan bagi bangsa dan negara umumnya.
Apa program kerja Bhayangkari memasuki usia nya yang ke 6 tahun?
Sesuai amanat yang selalu ditekankan oleh ibu ketua umum Bhayangkari bahwa Bhayangkari adalah organisasi yang bersifat social, jadi apa yang kita lakukan dan kita laksanakan pun selalu berdasarkan kepada landasan sosial. Tetapi saya ingin mencoba membuat suatu program yang dapat menambah ilmu dan pengetahuan ibu-ibu Bhayangkari Cabang Metro Bekasi Kabupaten, baik di bidang kesehatan wanita, keterampilan, kecantikan dan tentunya penyegaran rohani (pengajian-red)  sehingga ibu-ibu Bhayangkari cabang Metro Bekasi Kabupaten dapat  menularkan ilmu yang didapat di dalam organisasinya, minimal di dalamkeluarganya dahulu dan kemudian di lingkungan masyarakat tempat dia berada.  Meski begitu saya tetap menekankan kepada ibu-ibu Bhayangkari agar jangan lupa dengan tugas pokok Bhayangkari, yakni sebagai pendamping setia suami dimana pun bertugas, sebagai pendorong semangat suami untuk senantiasa berkarya dan mengukir prestasi di lingkungan kepolisian, serta menjadi filter dan pengingat suami terhadap setiap penyimpangan yang dilakukan suami dalam bekerja dan menjadikan suri tauladan bagi masyarakat di sekitarnya
Apa saran ibu kepada seluruh anggota dan pengurus Bhayangkari cabang Metro Bekasi Kabupaten ?
Saran saya kepada pengurus dan anggota Bhayangkari cabang Metro Bekasi Kabupaten adalah tetaplah selalu berusaha untuk menambah pengetahuan dan keterampilan tentunya, dan selalu perhatikan diri, sikap dan tingkah lakunya. Jadilah Byangkari yang pintar, cantik dan bersahaja. Selalu jaga perbuatan kita di dalam pergaulan dan masyarakat, jadilah contoh yang baik sehingga dengan sikap seperti itu kita dapat selalu menjaga nama suami dan Polri pada umumnya.
Lalu jadilah ibu dan pendidik yang baik bagi anak-anak kita dan tetaplah sempurnakan kualitas dalam berorganisasi, selalu tingkatkan kemampuan dan pengetahuan juga keterampilan sehingga dapat menyeimbangkan suami dan dapat menjadi mitra yang baik dengan suami.
Bagaimana kipriah Bhayangkari cabang Metro Bekasi Kabupaten selama kepemimpinan ibu ?
Kiprah Bhayangkari selama kepemimpinan saya adalah tetap bertujuan kepada sosial dan pengetahuan. Saya mempunyai beberapa program yang menurut saya baik, yaitu penyuluhan atau seminar-seminar tentang kesehatan wanita, pengajian dan kecantikan. Semoga program-program saya itu minimal dapat membantu ibu-ibu dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai pendamping suami yang baik. Karena saya berfikir bila ibu-ibu sudah dibekali pengetahuan, apalagi tentang kesehatan wanita, maka saya yakin dan percaya ibu-ibu dapat merubah pola hidupnya yang mungkin dulu kurang apik dan tidak tahu bagaimana seharusnya hidup yang sehat dan bersih. Nah, dengan didatangkannya para pakar kesehatan, minimal ibu-ibu dapat mengerti dan faham bagaimana seharusnya menjaga kebersihan dan kecantikannya. Karena apabila ibu-ibunya sehat-sehat, cantik-cantik dan pintar-pintar, maka tidak ada lagi alasan bagi suami untuk berbuat yang tidak-tidak di luaran. Minimal dengan seperti itu, kita dapat menjaga keharmonisan rumah tangga anggota Polri.

Kerja Bhakti Cegah Banjir Polsek Tambun Tingkatkan Kemitraan dengan Pokdar Kamtibmas


Di sela-sela melaksanakan tugas pokok sehari-hari, jajaran Polsek Tambun masih meluangkan waktunya melaksanakan bhakti social membersihkan lingkungan yang kumuh dan kotor di sepanjang jalan pengairan Desa Setia Darma Tambun Selatan, Perumahan  Villa Bekasi II Blok B RW 4, 5, 11 dan 12 Desa Sumber Jaya dan lingkungan lainnya yang kerap menjadi langganan banjir. “Bhakti sscial ini kami lakukan bersama muspika setempat seperti pak Camat Tuftana, Danramil dan anggota Pokdar Kamtibmas Polsek Tambun serta masyarakat setempat,” ucap Kapolsek AKP Sutriyono.
Dia mengatakan, selama musim penghujan, wilayah nya kerap menjadi langganan banjir. “Banjir yang terjadi belum lama ini merendam empat desa di wilayah Kecamatan Tambun Selatan, yakni Desa Setia Mekar, Desa Sumber Jaya, Desa Mangun Jaya dan Desa Mekar Sari,” ungkap Kapolsek.
Pihaknya, lantas dengan sigap mendirikan Posko Banjir dan memberikan pengobatan gratis kepada korban banjir serta menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama melakukan kerja bhakti dalam rangka mengurangi dampak banjir di wilayahnya masing-masing.
Kapolsek mengatakan bahwa peran serta masyarakat sangat membantu kinerja kepolisian, khususnya di sektor Tambun. Itulah sebabnya, Kapolsek sangat antusias dengan keberadaan Pokdar Kamtibmas di wilayah hukumnya dan semakin meningkatkan kemitraan yang telah terjalin selama ini.
“Jajaran Polsek Tambun telah membangun kembali jaringan kemitraan dengan Pokdar Kamtibmas yang selama ini dirasakan belum optimal,” ungkap Kapolsek.
Kini, dari 18 desa dan kelurahan yang ada di wilayah hukum Polsek Tambun, tercatat ada 11 Sub sektor dengan jumlah anggota sebanyak 184 orang. “Kemungkinan akan bertambah lagi jumlahnya hingga 50 orang,” kata Kapolsek.
Dia mengatakan, kegiatan kemitraan yang telah dilakukan oleh jajaran Polsek Tambun dengan Pokdar Kamtibmas antara lain kegiatan Siskamling, Pos Pam, donor darah, pengobatan gratis, bantuan korban banjir, kerja bhakti social dan membantu masyarakat miskin di wilaha Tambun.
Belum lama ini, Kapolsek melantik anggota baru sebanyak 11 orang dan memberikan piagam penghargaan kepada 86 anggota Pokdar Kamtibmas Polsek Tambun yang telah membantu pihaknya dalam mensukseskan Operasi Ketupat Jaya 2010 dan turut serta dalam kegiatan bhakti social mencegah banjir.

Minggu, 21 November 2010

Penipuan berkedok investasi proyek minyak dan gas, Korban di rugikan hingga 2 Milyar


Penipuan berkedok investasi proyek minyak dan gas di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi akhirnya terungkap. Aparat Polresta Bekasi berhasil meringkus tersangka pelakunya, Yulianti (38th), isteri karyawan PT Odira yang sempat melarikan diri ke Medan, Sumatera Utara. Dari aksinya selama 2 tahun, Yulianti menggondol uang warga sebesar Rp 2 miliar.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun MITRA News, modus yang dilakukan pelaku adalah menawarkan investasi dengan penyertaan modal di berbagai proyek. Tersangka menawarkan dua jenis penyertaan modal, yaitu, jangka waktu setahun dengan bunga 30 persen dan tender bulanan dengan keuntungan 40-50 persen untuk proyek pengeboran minyak, penerangan jalan tol, dan ekspor impor udang dan ikan.
Para korban mengaku percaya kepada pelaku karena dinilai baik di lingkungan perumahan tempatnya mengontrak dan pelaku aktif mengikuti setiap kegiatan majelis taklim ibu-ibu rumah tangga.
Awalnya, pelaku menjaring ibu-ibu majelis taklim untuk berinvestasi. Namun kemudian banyak juga pria yang ikut berinvestasi dan berbondong-bondong menyerahkan uang kepada pelaku dengan harapan memperoleh untung besar dengan cara yang cepat. Nilai uang yang diserahkan bervariasi, mulai dari Rp 2,5 juta sampai di atas Rp 100 juta.
Seperti diakui Hamid (39th), warga Babelan yang mengaku tergiur ikut berinvestasi setelah melihat tetangga sekampungnya, Rodema (40th), nasabah yang telah lebih dulu bergabung dengan Yulianti dan menerima hasil dari investasinya sebesar Rp 19  juta.
Belakangan Hamid curiga, pemberian keuntungan yang diberikan Yulianti kepada Rodema itu hanyalah kamuflase untuk menarik banyak korban.
"Waktu itu saya ditawari proyek penerangan jalan tol Cipularang,” ungkap Hamid. Namun, setelah lama ditunggu, keuntungan yang dijanjikan Yulianti belum juga diperolehnya.
Nasib yang sama dialami pula nasabah lainnya. Mereka bukannya memperoleh keuntungan dari hasil berinvestasi, tapi modal nya pun tidak bisa dimintai lagi.
Lantas saat jangka waktu investasi sudah jatuh tempo, warga pun mendatangi rumah tersangka untuk meminta modal dan keuntungan mereka. Namun, penghuni rupanya sudah melarikan diri dan kabur dari rumah kontrakannya.
“Setelah berulang kali kami tagih, rumahnya tiba-tiba kosong dan rupanya yulianti bersama suaminya kabur ke Medan membawa uang kami,” ungkap Hamid.
Kasat Reskrim Polresta Bekasi, Kompol NT Nurrohmad, SIk, MSi membenarkan adanya penangkapan terhadap tersangka Yulianti. “Tersangka kami ringkus di Medan karena terbukti melakukan penipuan terhadap puluhan warga di Kecamatan Babelan,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, kasus ini terbongkar setelah adanya laporan dari beberapa korban yang curiga dengan tersangka.
Kecurigaan warga tersebut direspon pihak kepolisian dan tak lama kemudian pelaku ditangkap saat kabur ke Medan.
Kompol NT Nurohmad mengingatkan, penipuan dengan modus seperti dilakukan Yulianta memang sangat rawan terjadi. Karenanya dia menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan janji seseorang yang menawarkan keuntungan lebih.
“Tersangka Yulianti kami kenakan pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan barang bukti berupa kuitansi-kuitansi serah terima uang para korban dengan nilai yang bervariatif,” ungkap Kasat Reskrim. Adapun ancaman hukumannya, lanjut Kasat Reskrim , yakni 4 tahun penjara.  

Banjir yang Melanda Muara Gembong


Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Bekasi selama beberapa pekan di bulan Oktober 2010 menyisakan sejumlah kisah pilu. Selain menyebabkan ratusan rumah terendam banjir hingga warga terpaksa mengungsi di Masjid dan Musholla terdekat, lalu para petani terancam gagal panen akibat sawahnya mengalami puso. Tambak ikan milik warga pun mengalami kerugian dan kegiatan belajar mengajar di sejumlah sekolah terganggu. Banyak siswa yang tidak masuk sekolah karena bangunan sekolah terendam banjir. Ditambah lagi, warga sudah mulai diserang berbagai penyakit seperti gatal-gatal, diare, demam, batuk dan sakit mata.
Sekretaris Desa (Sekdes) Pantaimekar, Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi, Iwan mengungkapkan, selama delapan bulan ke belakang, wilayahnya memang tak pernah berhenti diterpa banjir. Hal itu selain karena luapan air sungai Citarum, juga akibat terjadinya pasang laut.
“Daratan Muaragembong memang paling rendah dibandingkan wilayah lainnya di Kabupaten Bekasi,” kata Iwan. Terlebih, Desa Pantai Mekar letaknya persis berada di wilayah hilir dan muara sejumlah sungai di Kabupaten Bekasi. Sehingga, bila hujan mengguyur tiada henti dan air laut mengalami pasang, maka ratusan rumah akan langsung terendam banjir hingga sedalam 8 cm.
Ditambahkan Iwan, banjir yang terjadi di wilayahnya juga telah menyebabkan jalan desa sepanjang 12 kilometer mengalami kerusakan yang cukup parah. Akibatnya, aktivitas warga menjadi terhambat dan roda perekonomian berhenti secara otomatis.
“Pemerintah harus secepatnya membuat tanggul yang baik untuk menahan luapan air dan mengirimkan perahu sekoci ke Desa pantai Mekar untuk mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir,” harap Iwan. Karena bila hal itu tidak dilakukan dengan segera, maka masyarakat Pantaimekar akan selamanya menjadi langganan banjir.
Tak jauh dari Iwan, salah seorang pengusaha tambak di Desa Pantaimekar tengah berduka akibat banjir yang mengenangi 7 hektar tambak Ikan dan Udang miliknya. “Arus banjir telah menghanyutkan Ikan Bandeng yang baru berumur tiga bulan dan Udang yang sudah berumur dua bulan,” keluh Kartiwa (60th).
Menurutnya, dia sudah berusaha mengambil Ikan dan Udang yang hanyut itu, tapi susah didapat karena arusnya cukup deras. “Saya hanya bisa pasrah pak..dan tahun ini terpaksa rugi besar tanpa mendapat untung sedikit pun,” lirih lelaki yang sudah beranak cucu ini.
Senada dengan derita warga Desa Pantaimekar, musibah banjir juga menebar derita bagi warga yang tinggal di Desa Jayabakti, Kecamatan Muaragembong. Derita yang dialami warga Desa Jayabakti, khususnya kalangan petani adalah terancamnya gagal panen.
“Akibat luapan Sungai Citarum dan Kali Ciherang, tanaman padi warga mengalami kerusakan,” ucap Nawawi, tokoh masyarakat setempat.
Dia menjelaskan, selama beberapa bulan ini hujan mengguyur wilayah Desa Jayabakti hampir setiap hari. “Curah hujan tahun ini sangat ekstrim dan tidak dapat diprediksi,” kata Nawawi. Hingga saat ini saja, lanjut dia, ratusan hektar sawah terendam air hujan hingga kedalaman 70 sentimeter dari permukaan tanah. Bila hal itu dibiarkan, maka dapat dipastikan tanaman padi warga akan membusuk dan petani mengalami gagal panen.
Nawawi berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Pertanian dapat mendampingi petani di wilayahnya dan membantu segala permasalahan yang tengah dihadapi. “Semoga Pemkab Bekasi peka untuk melakukan penanggulangan banjir yang setiap tahun rutin melanda wilayah Muaragembong,” ucapnya.
Kapolsek Muaragembong mengakui, musibah banjir yang terjadi di wilayah hukumnya memang sangat memprihatinkan. “Akses transportasi terhambat di wilayah kami karena jalan digenangi air setinggi lima puluh centimeter,” ucapnya.
Tak hanya itu, warga pun kini mulai diserang berbagai penyakit seperti gatal-gatal, diare, demam, batuk dan mata merah.
Untuk mengantisipasi masalah kesehatan lebih meluas dan sekaligus membantu warga yang terkena musibah banjir, Polsek Muaragembong telah membentuk Posko Kesehatan di seluruh Desa di Kecamatan Muaragembong.
Sementara itu, banjir di Kecamatan Tambun Selatan merendam empat desa, yakni Desa Setia Mekar, Desa Sumber Jaya, Desa Mangun Jaya dan Desa Mekar Sari.
Banjir terparah di wilayah ini terutama di Desa Mekar Sari. Tinggi air sudah mencapai 1 meter lebih atau sebatas leher orang dewasa. Puluhan warga yang rumahnya terendam terpaksa mengungsi di Masjid dan Musholla terdekat sambil menunggu bantuan.
Adapun terparah kedua yakni di Desa Setia Mekar, tepatnya di Perumahan Papan Mas. Di wilayah ini, genangan air sudah mencapai sekitar satu meter dan masuk ke dalam rumah warga. Saking derasnya aliran air, warga terpaksa menggunakan tambang untuk melintasi pertigaan jalan Bangau Putih, Perumahan Papan Mas.
Camat Tambun Selatan, Drs. Tuftana, MM mengatakan banjir di Desa Setia Mekar disebabkan luapan Kali Jambe yang melintas di wilayah Papan Mas. Diduga, debit air di kali tersebut meninggi lantaran banjir kiriman dari wilayah Bogor.
Untuk membantu warga, pihaknya mengaku sudah menurunkan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir. Selain itu tim medis juga diturunkan di desa dan wilayah yang menjadi korban banjir.
Camat mengatakan, sebenarnya berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah banjir datang seperti pengerukkan Kali Jambe. Namun, karena Desa Setia Mekar wilayahnya lebih rendah dan ditambah banjir kiriman dari Bogor, maka banjir pun tak dapat dihindari.
Dia menyarankan, sebaiknya pengerukan Kali Jambe tidak hanya dilakukan di wilayah nya saja, tetapi harus sampai ke Muara Gembong.

KABUPATEN BEKASI SIAPKAN INFRASTRUKTUR JELANG PORDA JABAR


Bupati Kabupaten Bandung Obar Sobarna secara resmi menyerahkan pataka Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat (Jabar) kepada Bupati Kabupaten Bekasi Sa'duddin yang menjadi tuan rumah Porda di tahun 2014.

Penyerahan itu dilakukan pada penutupan Porda Jabar XI di stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa malam.

Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf dalam pidatonya saat penutupan Porda tersebut berharap bahwa dengan diadakannya Porda tersebut sportivitas olahraga di Jawa Barat bisa ditingkatkan kembali, sehingga ajang ini bukan hanya ajang mencari medali, melainkan mencari bibit atlet olahraga yang andal.

" Kita berharap bisa mencetak atlet andal dan berkualitas yang bisa membawa Jawa Barat ke pentas olahraga baik secara nasional maupun internasional," ucapnya.

Sementara itu Bupati Kabupaten Bekasi Sa'duddin menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah Porda selanjutnya di tahun 2014. Kesiapan tersebut diungkapkan oleh Bupati kepada wartawan usai mengikuti upacara penutupan tersebut.

"Infrastruktur pendukung kita sudah siap, hanya sarana utama yang saat ini masih kita bangun, yakni stadion utama Jababeka yang rencananya akan dirampungkan tahun 2013," ujar Bupati Bekasi.

Stadion Jababeka yang berada di lahan seluas sekitar 22 hektar tersebut,
menurut Bupati Bekasi bisa menampung sekitar 100.000 penonton. Selain sarana utama tersebut, sarana pendukung lainnya seperti akses jalan utama dan penghubung saat ini sudah kita benahi,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh Mitra News, peresmian Kabupaten Bekasi sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat XII/2014 berdasarkan hasil Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Jawa Barat 2010 yang dilakukan secara aklamasi di Hotel Grage Sangkan Kuningan, Senin (3/5).
Kabupaten Bekasi terpilih menjadi tuan rumah Porda XII mengalahkan Kabupaten Bogor yang sebelumnya mencalonkan namun dianggap tidak memenuhi persyaratan. Syarat tersebut adalah tidak dipenuhinya uang jaminan penyelenggaraan Porda sebesar Rp 100 juta.

Usai pelaksanaan Musorprov, KONI Jabar menerbitkan Surat Keputusan (SK) No. 06/Musorprov/11/KONI Jabar/2010 tentang Penunjukan Kabupaten Bekasi sebagai Tuan Rumah Porda XII Tahun 2014.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bekasi, Edi Rochyadi mengatakan,  Pemkab Bekasi telah mempersiapkan diri menghadapi Porda XII. Pemkab Bekasi bahkan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk membangun Stadion Utama Kabupaten Bekasi tahap II sebesar Rp 10 miliar dan beberapa stadion mini di sejumlah kecamatan.

"Stadion Utama yang menelan dana sebesar Rp 300 miliar direncanakan akan selesai tahun 2013," ungkap Edi Rochyadi.
Selain membangun Stadion Utama, lanjut dia, Pemkab Bekasi juga tengah membangun GOR Jababeka yang juga diperkirakan selesai pada 2013.
Edi menjanjikan, penyelenggaraan Porda XII/2014 di Kabupaten Bekasi akan lebih baik dibandingkan Porda sebelumnya dan pihaknya akan mengikutsertakan pihak swasta lebih banyak serta meminta dukungan seluruh masyarakat untuk mensukseskan pelaksanaan Porda XII di Kabupaten Bekasi.







Kamis, 11 November 2010

Guru Penganiaya siswa harus di hukum

CIKARANG PUSAT - Tindakan penganiayaan guru pengganti kelas VI SDN 04 Karangasih Tugino yang menendang Muhammad Ramadhan beberapa waktu lalu mendapat kecaman keras dari anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bekasi. Guru penganiaya harus dapat hukuman.

Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi D Nabrih. Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD), kata dia harus memberikan sanksi tegas kepada setiap guru yang melakukan kekerasan terhadap muridnya.

"Kasus kekerasan terhadap murid memang sering terjadi. Perlu ada tindakan tegas. Jangan hanya menegur, kalau perlu dipecat karena merusak citra guru sebagai tenaga pendidik yang harusnya mengayomi dan mengajari murid-muridnya," ungkap Nabrih.

Para orangtua, kata dia tidak perlu takut untuk melaporkan tindakan kekerasan guru kepada anaknya. Biar proses hukum yang menyelesaikan. "Kalau sudah terjun sebagai tenaga pendidik, sikap dan perilaku harus mencerminkan kebaikan agar ditiru murid-muridnya. Tidak perlu kekerasan, bijak dan santun pun sudah disegani," imbuhnya.

Nabrih menyesalkan sikap Tugino yang menendang Muhammad Ramadhan tanpa alasan jelas. Apalagi, kata dia, Tugino juga melakukan ancaman terhadap Ramadhan. Peristiwa ini, kata Nabrih mencerminkan merosotnya kualitas tenaga pendidik.

"Kualitas tenaga pendidik saat ini sudah sangat memprihatinkan. Sistem pendidikan harus dirubah termasuk tenaga pendidiknya. Jangan jadikan sekolah sebagai bibit premanisme. Guru yang gunakan kekerasan harus dipecat," tegasnya sambil mengatakan dalam waktu dekat Komisi D akan membahas kekerasan dalam dunia pendidikan. (mot)radarbekasi

Rabu, 10 November 2010

BAYI PEREMPUAN USIA 1 TAHUN, DI BUANG DI DEPAN RUMAH DUKUN

Sesosok bayi perempuan ditemukan di rumah seorang dukun patah tulang, Suramid (50) di Kampung Ceper, Desa Suka Sari, Kecamatan Serangbaru, Kabupaten Bekasi, Rabu (10/11). Bayi perempuan malang tersebut diperkirakan berusia 1 tahun.
Ditemukan pertama kali oleh Rusmih (28), anak H Suramid. Ketika membuka pintu pada pagi hari, Rusmih dikejutkan dengan adanya sesosok bayi perempuan di balai depan rumah. "Tadinya saya pikir anak orang yang sedang berobat, pas saya tanya-tanya ternyata tidak ada yang membawa bayi," ujarnya.
Saat ditemukan bayi tersebut dalam kondisi tertidur pulas, menggunakan kaos dan celana bayi warna putih bergaris kuning. Dan digeletakkan begitu saja tanpa diberi selimut. Di samping bayi ada kantong plastik warna hitam yang berisi pakaian dan botol susu.
Sebelumnya, Rusmih sempat melihat seorang perempuan dengan perawakan kecil tinggi sekitar 155 centimeter sedang duduk di balai yang berada di ruang tunggu pasien. Rusmih menduga jika perempuan tersebut meninggalkan bayinya. "Kira-kira sepuluh menit perempuan itu duduk di balai, kirain pasien yang mau berobat. Saya tidak menyangka jika dia membawa bayi dan meninggalkannya," katanya.
Menurut Rusmih, setelah meninggalkan bayi tersebut, perempuan yang diduga merupakan orang tua bayi, pergi menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna merah. "Saya cuma lihat perempuan itu menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna merah. Setelah perempuan itu pergi, saya baru menyadari kalau ada bayi di balai di ruang tunggu pasien," tuturnya.
Penemuan bayi tersebut pun menggemparkan warga sekitar dan langsung dilaporkan ke Polsek Serang Baru. Saat ini bayi mungil itu diamankan di Polsek dan diasuh oleh salah seorang Polwan. Sementara kasus tersebut masih dalam penyelidikan Polsek Serangbaru dan Polres Metro Bekasi Kabupaten.

Selasa, 09 November 2010

Cerita Kesetiaan seorang suami terhadap istrinya, mengharukan

Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini.
Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Karena ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!!
Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.
Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.
Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun begitu bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari…saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya– karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing– Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu ‘agar semua anaknya dapat berhasil’.
Dengan kalimat yang cukup hati-hati, anak yang sulung berkata:
“Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu.” Sambil air mata si sulung berlinang.
“Sudah keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”. Si Sulung melanjutkan permohonannya.
”Anak-anakku…Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian….*sejenak kerongkongannya tersekat*… kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit.” Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya
Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno, merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu……
Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa-apa….disaat itulah meledak tangisnya dengan tamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.
Disitulah Pak Suyatno bercerita : “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu..Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit…” Sambil menangis
” Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya…”BAHWA CINTA SAYA KEPADA ISTRI, SAYA SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA ALLAH”.
Dear my friends, that’s a true story from someone who taugh me about the important of investment three years ago. I wish i could be someone like him…to give all attention to family..i believe family is our precious thing..more than money or gold.http://adriannugraha.wordpress.com/2010/01/08/patut-dijadikan-anutan-nih-biar-bahagia-dunia-akhirat/

Senin, 08 November 2010

Paha Murid SD Ditendang Guru Hingga Memar

BEKASI -Sial benar nasib M Ramadhan,11. Pelajar kelas 6 SDN Karang Asih 04, Kabupaten Bekasi ini ditendang guru hingga paha kirinya memar. Persoalannya sepele, cuma gara-gara sang murid mengambil pinsilnya yang jatuh di bawah meja. Si bocah pun menangis lantaran paha kirinya sakit. Namun sang guru Tu, malah menghardiknya dengan kata-kata akan menendang kembali jikan si murid tak diam dari tangisnya.
Orangtua korban tak suka anak pertamanya diperlakukan seperti itu. Senin(8/11) siang melaporkan kasus ini ke Polres Metro Bekasi Kabupaten. Petugas identifikasi Polres Metro Bekasi Kabupaten melakukan olah TKP di SDN Karang Asih  04.
Menurut M Ramadhan didampingi kedua orangtuanya Asep Sopyan,33, dan Ny Nur Barani,30, pada Sabtu lalu sekitar pukul 09.00 ketika menimba ilmu MTK (matematika) dengan pengajar Pak Guru Tu, pinsil yang dipegang M Ramadhan untuk menulis tanpa sengaja jatuh ke bawah meja belajar. Anak sulung Pak Asep, ini kemudian berusaha mengambi pinsil yang jatuh dengan melongok-longok bawah meja belajarnya.
Namun tiba-tiba Pak gutu Tu, menendang paha kiri sang murid. Bocah warga Kampung Pelaukan, Desa Karang Rahayu ini mengerang kesakitan disaksikan teman-teman sekelasnya. “Saya disuruh diam dari tangis. Kalau nggak diam mau ditendang lagi,” papar M Ramadhan.
Persoalan ini kemudian diberitahukan korban pada orangtuanya. Paha kiri Ramadhan yang memar diobati di puskesmas terdekat, kemudian korban diantar melaporkan kasus ini ke Mapolres Metro Bekasi Kabupaten.”Saya tak terima anak saya diperlakukan seperti itu,” papar Asep Sopyan.(yanto/B

KTP Online 2011 di berlakukan Di Kabupaten Bekasi

CIKARANG PUSAT - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi, 2011 mendatang bakal berlakukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

Kepala Disdukcapil Aspuri mengatakan, dengan sistem SIAK, kemungkinan warga memiliki KTP ganda akan sangat kecil, karena proses administrasi di lakukan secara online.

“Dalam UU No 23 Tahun 2006 tentang Administrasi, setiap warga negara Indonesia wajib memiliki NIK (Nomor Induk Kependudukan) yang berlaku seumur hidup dan bersifat abadi. Di Kabupaten Bekasi sistem ini baru bisa diterapkan 2011 nanti,” katanya.

Dengan sistem administrasi jaringan nasional kata Aspuri, data kependudukan bisa digunakan untuk setiap kebijakan dan datanya akan akurat. “Data itu bisa dimanfaatkan oleh pemerintah untuk berbagai keperluan pembangunan. Sebab dengan data demografi yang benar, tentu akan menghasilkan kebijakan yang benar pula,” jelasnya.

Untuk mendukungnya, kata Aspuri Disdukcapil sudah mempersiapkan jaringan secara online di wilayah Kabupaten Bekasi. “23 Jaringan yang tersebar di kecamatan dengan 24 tower dan I induk di Pemkab,” ungkapnya. (Radarbekasi)

 
Free Host | lasik surgery new york